Beberapa waktu lalu, TK Nurul Ilmi melaksanakan wisata edukasi ke Museum Balaputera Dewa. Karena khawatir Gianna (anakku yang kedua) akan tantrum, aku bersama istriku turut berkunjung ke museum tersebut, mengiringi dari kejauhan, dan berharap segalanya baik-baik saja. Tidak baik juga kalau sang anak dibersamai terus-menerus. Ia harus dibiarkan mandiri, dan bebas berinteraksi bersama guru dan teman-temannya.
Aku pun jadi teringat pertama dan terakhir kali aku ke Museum Balaputera Dewa ini adalah ketika duduk di bangku sekolah dasar. secara resmi disebut Museum Negeri Provinsi Sumatra Selatan “Balaputra Dewa”, adalah sebuah museum etnografi yang terletak di Kota Palembang. Nama Balaputera Dewa adalah berasal dari Balaputeradewa, raja Sriwijaya yang memerintah pada abad ke-9 MAsehi dan mantan kepala dinasti Sailendra yang berpusat di sekitar Palembang. Museum Balaputera Dewa menampilkan sejarah dan tradisi dari provinsi Sumatra Selatan.
Aset bersejarah yang terdapat di museum biasanya dikelola oleh pemerintah yang bertujuan untuk melayani kebutuhan publik yang merupakan salah satu bukti materil hasil budaya untuk menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Di Sumatera Selatan khususnya Palembang, sebagai pusat kerajaan Sriwijaya yang tentunya mempunyai koleksi benda-benda masa lampau yang mempunyai nilai sejarah dan budaya yang tinggi, khususnya adalah karya-karya seni rupa yang dalam hal ini adalah seni kerajinan tangan, hal tersebut disimpan di museum. Aset barang bersejarah ini termasuk dalam 12 aset tetap (aset yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan) yang harus dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan (BPKAD Sumsel).
Dalam perjalanannya, sejak terakhir mengunjungi museum tersebut, ada banyak berita negatif mengenai Museum Balaputra Dewa. Koleksi di dalamnya banyak yang hilang atau dicuri. Padahal sangat penting untuk kelola aset daerah, termasuk aset barang bersejarah.
Generasi penerus bangsa bertanggung jawab untuk merawat dan menjaga peninggalan bersejarah di Indonesia. Manfaat peninggalan bersejarah antara lain:
- Menambah kekayaan dan khasanah budaya bangsa
- Menambah pendapatan negara melalui kegiatan wisata
- Sebagai bukti nyata peristiwa sejarah yang dapat diamati zaman sekarang
- Dapat menambah wawasan dan pengetahuan
- Sangat membantu dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan
- Dapat mempertebal rasa kebangsaan
- Dapat memperkokoh rasa persatuan
Tugas BPKAD Prov Sumsel di dalamnya mencakup penganggaran dan kebijakan terkait pengelolaan aset barang bersejarah. Banyak hal keren di dalam museum Balaputra Dewa. Misalnya, rumah limas. Memang tak mungkin menyelenggarakan kegiatan di dalam rumah limas karena terkait perawatan dan pemeliharaan rumah tersebut. Tapi bisa banget, ada sesuatu yang rutin di halaman luar.
Rumah Limas yang tergambar di uang sepuluh ribuan itu bisa membangun kebanggaan akan identitas sebagai orang Palembang agar pada akhirnya Sumsel Maju untuk Semua.
Setelah menunggu anak-anak TK Nurul Ilmi mengitari koleksi-koleksi yang ada di Museum Balaputra Dewa, kami pun duduk bersantai di bawah rindang di dekat rumah limas itu. Anak-anak keluar dan turut menggelar tikar di halamannya. Sesi berikutnya adalah sesi keakraban. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan ke anak-anak TK dan membagi-bagikan hadiah.
Yang ditakutkan pun terjadi. Gianna ingin menunjuk dan menjawab pertanyaan, tetapi dia malu. Karena malu ia jadi terlambat menunjuk tangan dan tidak dipilih untuk menjawab. Ia pun menangis. Duh, kami langsung turun mengamankan supaya tangisannya tidak bertambah kencang.