Sebagai seorang bapak, ada banyak hal yang harus kita lakukan ke anak-anak kita. Terutama dalam hal edukasi atau memberi pelajaran. Termasuk di dalamnya edukasi atau pelajaran hemat energi.
Hal-hal yang tampak kecil ini sebenarnya praktis. Kita lihat sekarang timbul berbagai kesalahpahaman orang-orang yang tidak mengerti tentang listrik. Alhamdulillah, saya terlatih untuk mengenali jumlah energi yang tertera saat pembelian token (termasuk berapa rupiah per kWH) dan sinkronisasinya dengan memilih alat-alat listrik berdasarkan dayanya, sehingga kita tahu kebutuhan listrik kita. Tentu, untuk anak-anak itu nanti. Pelajaran hemat energi pertama buat sang anak pasti yang mudah-mudah dahulu.
Berikut ini strategi dalam memberikan pelajaran hemat energi buat anak:
1. Beri Pengertian pada Anak Alasan Harus Hemat Energi
Sebagai orangtua yang baik, kita tidak akan begitu saja memaksa anak melakukan sesuatu. Kita tentu kudu memberikan penjelasan kepada anak kenapa harus menghemat energi. Hal ini bisa dilakukan menggunakan buku-buku cerita atau video sederhana agar mudah dipahami anak. Tujuannya agar anak memahami alasan mereka harus hemat energi.
Kesadaran untuk hemat energi pada akhirnya akan tumbuh sendiri pada diri anak. Jika anak sudah mempunyai kesadaran diri untuk melakukan kebiasaan hemat energi, orang tua tidak perlu terus-menerus mengingatkan anak. Anak pun akan otomatis melakukannya sendiri di manapun anak berada. Setelah anak mengerti, barulah anak diperkenalkan pada kebiasaan hemat energi.
2. Menggunakan Lampu dengan Bijak
Perkenalkan pada anak-anak kita cara menggunakan lampu secara bijak. Pada siang hari, biasakan anak untuk mematikan lampu saat meninggalkan ruangan yang kosong atau saat akan tidur siang. Sebisa mungkin lakukan kegiatan sehari-hari di tempat atau ruangan yang mendapat cukup banyak sinar matahari sehingga anak tidak perlu menyalakan lampu. Sebaiknya anak juga diajari untuk mematikan lampu saat tidur pada malam hari, karena tidur dalam keadaan gelap akan membuat kualitas tidur menjadi lebih baik. Apabila anak takut tidur dengan kondisi gelap, gunakan lampu tidur yang berwarna merah yang memancarkan cahaya redup. Jangan biasakan anak tidur dengan lampu yang menyala terang. Jika hal ini dilakukan terus-menerus, mungkin akan memengaruhi kesehatan anak.
Nah, kuncinya minta anak untuk aktif mematikan lampu. Biarkan dia semangat untuk mematikan lampu yang tidak semestinya menyala. Misalnya, lampu luar rumah saat pagi hari.
3. Menggunakan Air Seperlunya Saja
Energi bukan hanya tentang listrik. Penggunaan air bersih juga perlu diatur. Air bersih merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Namun, terkadang air dianggap remeh oleh banyak orang, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan. Ini terjadi karena mereka terbiasa mendapat air bersih secara mudah, padahal masih banyak daerah-daerah lain di negara kita yang kesulitan mendapatkan air bersih, terutama di saat musim kemarau. Oleh karena itu, orang tua perlu mengajarkan pada anak-anak menggunakan air dengan bijak.
Kebiasaan buruk yang sering dilakukan tanpa sadar adalah membiarkan air keran tetap mengalir saat kita menggosok gigi atau mencuci tangan. Biasakan untuk selalu mematikan keran air saat menggosok gigi atau menggunakan gelas untuk menampung air sehingga tidak perlu menyalakan keran terus-menerus. Begitu juga saat mencuci tangan. Biasakan anak untuk mematikan keran air saat ia membersihkan tangannya dengan sabun. Keran air boleh dinyalakan kembali bila anak hendak membilas tangan. Jika hal ini sudah dibiasakan di rumah, anak-anak akan selalu melakukannya di manapun mereka berada.
4. Membatasi Penggunaan Barang-Barang Elektronik
Di zaman modern seperti sekarang, anak-anak pasti sudah mengenal barang-barang elektronik seperti televisi, AC, kulkas dan lain-lain. Sama dengan lampu, barang-barang elektronik ini juga menggunakan listrik. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua perlu mengajari anak untuk membatasi penggunaan barang-barang elektronik tersebut.
Bagi yang mempunyai AC di rumah, jangan nyalakan AC sepanjang hari. Buat kesepakatan dengan anak kapan AC boleh dinyalakan, misalnya AC di ruang keluarga hanya dinyalakan di siang hari saja, saat udara benar-benar panas, dan AC di kamar tidur hanya boleh dinyalakan saat hendak tidur saja. Televisi juga hanya dinyalakan pada jam-jam tertentu saja.
Di luar jam yang telah disepakati, televisi tidak boleh dinyalakan. Pastikan anak selalu menutup pintu kulkas dengan benar setelah mengambil sesuatu dari kulkas. Ajari anak untuk tidak terlalu sering membuka tutup pintu kulkas karena hal ini akan memengaruhi kinerja kulkas itu sendiri. Barang-barang elektronik yang digunakan secara benar dan tidak berlebihan akan lebih awet.
Penggunaan gawai oleh anak-anak sekarang juga sudah tidak bisa dihindari lagi. Saat ini orang tua tidak mungkin membuat anak tidak menggunakan gawai sama sekali. Hal yang bisa dilakukan orang tua adalah membatasi waktu penggunaan gawai pada anak. Jangan biarkan anak mempunyai gawai pribadi, tetapi biarkan anak menggunakan gawai milik orang tua.
Dengan begitu anak tidak bisa semaunya menggunakan gawai karena harus bergantian dengan orang tua. Buat kesepakatan dengan anak kapan anak boleh menggunakan gawai. Pemakaian gawai hanya sebatas untuk keperluan sekolah anak saja. Bermain gim online hanya boleh dilakukan pada akhir pekan dan lama waktunya harus ditentukan juga. Anak tidak boleh bermain gawai setiap hari karena hal ini akan berakibat buruk pada mata anak.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan ke anak. Nah, buat yang berdomisili di Palembang, bisa banget tuh ikutan Festival Energi Sumsel kalau tahun depan diselenggarakan lagi. Kira-kira seminggu yang lalu, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Selatan menyelenggarakan Festival Energi Sumsel. DESDM Sumsel yang mendukung implementasi energi bersih dan program nasional net zero emmision 2060 menghadirkan berbagai perusahaan dengan berbagai inovasi di bidang energi.