Kalau punya uang yang banyak, kamu ingin beli rumah di mana? Kalau pertanyaan itu ditujukan kepadaku, tentu saja aku akan menjawab ingin beli rumah di BSD.
Ada alasan personal yang melatarbelakanginya. Desember 2007, saat itu aku masih menjadi mahasiswa baru di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Aku memiliki janji pertemuan dengan kekasihku (setelah baru beberapa hari jadian). Kuliahnya di Bandung. Dia sedang liburan ke rumah pamannya di Tangerang. Dengan perasaan deg-degan, aku menaiki KRL ke Serpong lalu menjemputnya di Robinson Tangerang yang dekat dengan rumah pamannya. Setelah itu kami naik angkot berdua di salah satu mal di Bumi Serpong Damai (BSD) dan itu pertama kalinya aku berkencan menonton bioskop dengannya.
Kesan pertamaku terhadap BSD tidak bisa dilupakan. Bukan hanya soal kencannya, tetapi ketakjuban pada wilayah yang sudah sedemikian megah dan tertata. Ibarat kata, apa saja ada. Bintaro pada saat itu sudah wah, tetapi BSD lebih wah lagi.
Saat menjadi mahasiswa itu, aku tidak bisa berangan-angan akan di mana aku menetap sebab pekerjaan kami sebagai PNS di Kementerian Keuangan membuat kami harus berpindah-pindah wilayah kerja. Setelah lulus, aku ditempatkan di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Dan takdir kemudian membuatku berkuliah lagi di PKN STAN dan kemudian pindah wilayah kerja di Jakarta. Saat itu, ingin sekali rasanya mempunyai hunian tetap di BSD.
Belakangan, keinginan untuk mengetahui perumahan impian di wilayah BSD itu kembali mencuat. Dan aku pun menengok-nengok berbagai iklan hunian untuk cari rumah di BSD.
BSD City memang sudah mahsyur. Padahal dulunya kawasan ini adalah hutan karet dan diberi cap sebagai tempat jin buang anak. Kini, ia menjadi kota mandiri yang menjadi ikon Tangerang. Luas pengembangan areanya mencapai 6000 hektar dan pembangunan kotanya terus berlangsung dengan cepat demi menjadi proyek terintegrasi terbesar di Indonesia. Bagi yang sedang mencari tempat tinggal, selagi dananya memadai, aku akan sangat merekomendasikan kawasan BSD City.
Tidak boleh main-main dalam mencari hunian. Bagi kita yang bekerja di Jakarta, agaknya sudah sangat sulit membeli hunian di Jakarta karena harganya yang melangit. Dampaknya adalah kita mencari rumah di kawasan Bodetabek.
Aku pribadi saat ini tinggal di Kabupaten Bogor. Di sebuah desa yang masih bisa menjangkau Stasiun Citayam. Jujur saja, ada risiko-risiko dalam membeli rumah seperti yang aku hadapi sekarang—dalam soal kualitas bangunan dan janji-janji pengembang yang diingkari. Bukan cuma kawasannya, tetapi harus dilihat kredibilitas pengembangnya. Tentu saja pengembang BSD City yakni Sinar Mas Land tidak diragukan lagi.
Dalam membeli properti memang banyak pertimbangannya. Nah, BSD City ini memiliki berbagai keunggulan yang bisa dipertimbangkan.
Pertama, sudah aku singgung sebelumnya, yakni soal akses yang mudah. Lokasi BSD City sangat strategis. Dekat ke mana-mana. Bandara. Terminal. Stasiun. Jalan-jalan tol pun terkoneksi ke berbagai pusat kota dan lebarnya jalan dapat membantu kelancaran lalu lintas.
Kedua, kualitas infrastruktur transportasi yang bagus. Jalannya lebar-lebar. Ada sistem park and ride penyediaan fasilitas parkir yang terpadu dengan pusat kegiatan serta sistem Transit Oriented Development (TOD). Sistem TOD ini meliputi pembangunan dan pengembangan terminal atau stasiun antar transportasi pada pusat-pusat kegiatan, seperti stasiun angkutan jalan rel, shelter angkutan massal jalan raya dan terminal angkutan umum jalan raya yang terintegrasi dengan pengembangan lahan di sekitarnya. Keberadaan KRL salah satu contoh implementasi TOD tersebut.
Yang ketiga, BSD City itu hijau. Ya, ruang terbuka hijaunya luas. Pernah ini suatu waktu aku dinas dan menginap di Grand Zuri, BSD. Di sana bisa sewa sepeda. Aku ajak anak-anakku untuk menginap dan kami bersepeda di jalan yang dinaungi pohon-pohon rindang. Taman-taman kotanya membuat suasana lebih sejuk. Hal ini diharapkan berakibat pada polusi akan berkurang dan kondisi ini akan memberikan manfaat positif bagi kualitas hidup manusia Serpong.
Keempat, BSD City adalah kota pintar dengan teknologi yang mumpuni. Kualitas jaringannya sangat cepat. BSD City pun berkembang dari yang awalnya berbasis edutown kemudian bertransformasi menjadi smart city dimana di semua area dilengkapi fiber optik dengan kecepatan internet hingga mencapai 100 GB. Dan ini sudah dirasakan langsung oleh warga BSD yang sudah lama tinggal dan menetap di sana. Untuk mendukung menjadi Smart City, BSD juga mempunyai area khusus untuk bisnis IT, start-up , multimedia dan bisnis-bisnis lainnya yang lagi digandrungi. Hal ini dapat menunjang berbagai aktivitas kita yang membutuhkan koneksi internet.
Kelima, apa saja ada di BSD City. Mulai dari kafe-kafe sederhana hingga yang mewah, taman-taman indah dengan berbagai keunikan tema, mall-mall bagus seperti AEON Mall dan Living World Mall. Begitu juga dengan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan lain-lain yang dibutuhkan oleh kita.
Bagaimana dengan harga rumah di BSD? Tentu saja ada rupa ada harga. Tetapi bila dibandingkan dengan Jakarta, harganya jauh lebih terjangkau. Kalau mau lihat-lihat silakan ke eCatalog Sinar Mas Land. Di laman tersebut kita bisa melihat jual rumah di BSD. Memang banyak yang sudah sold. Tetapi ada banyak juga yang masih tersedia. Salah satunya adalah Freja Suites. Harganya mulai dari Rp1.849.640.000. Itu adalah jenis rumah tapak.
Namun bagi yang menyukai tipe seperti apartemen, aku merekomendasikan Aventurine Blue Tower. Harganya mulai dari Rp1.345.707.000. Saat ini, masih tersedia unit dengan 3 kamar.
Bagaimana sudah tertarik belum dengan hunian di BSD City? Kalau aku sih mimpi bangetlah bisa memiliki hunian di BSD City. Semoga saja Kripto bullish lagi dan BTC ketemu ATH di $100.000 biar kaya dadakan dan segera beli rumah di BSD. Aamin.