“Abi, jalan-jalan berdua keliling Palembang, yuk!” ujar Hanna.
Memang ada kebiasaan kami yang hilang, yakni berkencan. Semasa tinggal di Bogor, aku cukup rutin mengajak anak perempuan pertamaku berkencan.
Pengalaman pertamaku berkencan dengannya saat mengajaknya ke Kebun Binatang Ragunan. Saat itu, ia baru punya adik bayi. Tak mungkin diajak ke mana-mana karena usianya yang masih sekitar 1 bulan. Jadi, aku memberanikan diri jalan-jalan berdua dengan Hanna naik KRL ke Kebun Binatang Ragunan. Dan ternyata berjalan lancar. Sejak saat itulah kami jadi lebih sering jalan-jalan berdua saja, seringnya naik motor, keliling Bogor, jajan mi ayam, hingga menjelajahi air terjun-air terjun yang ada di Bogor dan sekitarnya.
Bakda pindah ke Palembang, aktivitas itu terganggu. Belum pernah aku jalan-jalan cukup jauh berdua saja dengannya. Cuaca Palembang panas sekali. Dan jalan dari rumahku di kilometer 18 ke Kota Palembang sering kali dilanda kemacetan.
Namun permintaannya beberapa hari lalu membuatku secara serius merencanakan kencan keliling Palembang dengan anak perempuanku yang pertama itu.
Tujuan utamanya adalah Jakabaring Sport City. Di sana, ia request mau main panjat tebing. Selain itu ia juga bisa naik kuda dan delman sembari bernyanyi pada hari minggu kuturut ayah ke kota. Kalau sudah puas, ia ingin ditemani ke OPI Mall dan bermain eskating di sana. Untuk urusan eskating ini, ia gandrung sekali. Pernah sekali waktu kami Staycation di Wyndham Opi, dan mampir ke mall tersebut. Dia semringah karena ada permainan eskating di sana. Dan untuk pertama kalinya ia mencoba sampai mengeluarkan uang tabungannya sendiri. Sejak saat itu ia merengek kepengen diajak ke sana lagi dan memaksaku untuk ikut masuk (karena waktu itu aku hanya menunggu di luar).
Nah, pulangnya, kami tidak perlu lewat Ampera lagi karena kini Palembang sudah punya Jembatan Musi 6 lho. Kenapa kok lewat Jembatan Musi 6, karena rencananya perjalanan akan kami tutup ke Museum Al-Quran Raksasa di Gandus. Dari Gandus baru pulang ke Sukamoro lewat jalur alternatif agar tidak terkena kemacetan.
Sudah ada yang tahu tentang Jembatan Musi 6?
Jembatan Musi VI diresmikan pada tanggal 30 Desember 2020. Seyogianya, pembangunan jembatan ini dipersiapkan dalam rangka menyambut Asian Games 2018, namun karena sesuatu dan lain hal tidak tercapai targetnya.
Jembatan ini memiliki panjang 925 meter. Sebenarnya, jembatan ini akan sama indahnya dengan Ampera pada malam hari. Sebab, jembatan ini memiliki 1327 lampu LED yang menyala begitu indah di tengah kegelapan malam.
Jembatan Musi VI menghubungkan wilayah seberang ulu dan ilir Palembang. Jembatan ini juga difungsikan sebagai pendamping Jembatan Ampera yang telah berumur. Keindahannya membuat pantas disandingkan dengan Ampera sebagai ikon baru Kota Palembang.
Jembatan Musi VI berada di Jalan Faqih Usman, Kelurahan Seberang Ulu I, di wilayah ulu Palembang, dan di Jalan Sultan Mansyur, Kecamatan Ilir Barat II, di bagian ilir Palembang. Dibandingkan dengan empat jembatan lain yang membentang di Sungai Musi, Jembatan Musi VI memiliki perbedaan tersendiri. Selain 1.327 lampu LED tadi, jembatan ini memiliki model arch bridge, dan jenisnya baru ada tiga di Indonesia. Jembatan ini diperkirakan memiliki ketahanan hingga 50 tahun. Terima kasih Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Tata Ruang Provinsi Sumatra Selatan, beserta DPUBMTR Sumsel yang sudah berkomitmen membangun jembatan dan jalan mulus Sumsel.
Dengan beroperasinya Jembatan Musi VI, beban lalu lintas jembatan Ampera sebagian akan berpindah ke Jembatan Musi VI. Peningkatan pelayanan transportasi darat akan terjadi. Dan pada akhirnya dampak dari pembangunan Jembatan Musi VI ini adalah berkembangnya wilayah terpadu baru di sekitar jembatan tersebut. Seperti halnya Jembatan Ampera yang di sekitarnya sudah dilengkap banyak fasilitas, mulai dari wisata kuliner hingga penyewaan perahu, akan lebih seru memang kalau start wisata air di sungai Musi dimulai dari area sekitar Jembatan Musi VI. Perjalanan akan terasa lebih panjang untuk sampai ke Pulau Kemaro.
Kususun rencana perjalananku baik-baik, dan yang tak lebih penting adalah menyiapkan fisik agar sehat wal afiat. Satu hari kencan keliling Palembang dengan menggunakan sepeda motor bisa menguras tenaga apalagi kalau panas atau malah diguyur hujan di perjalanan. Semoga rencana ini kesampaian dalam waktu sesegera mungkin.