Heran deh! Rasanya anak-anak itu lebih manja bersama ibunya. Ada-ada saja kelakuan mereka kalau sedang bersama Sang Ibu. Terutama nih kalau ibunya habis bepergian (bekerja di luar rumah). Begitu ketemu, mereka langsung banyak merengek, rewel, dan semakin manja. Beda kalau lagi hanya bersama kita, para Bapak. Anak-anak biasanya lebih menurut, apalagi kalau sudah dikasih uang jajan. Eh.
Apakah kamu juga pernah atau kerap mengalami hal ini? Penasaran nggak sih apa yang menjadi pemicu anak manja ketika berada bersama ibunya? Kita tidak perlu cemas kok, karena sikap seperti itu benar-benar lumrah apa lagi untuk anak-anak, terutama yang berumur di bawah enam tahun. Yok, kita baca 5 alasan kenapa anak lebih manja bersama ibunya!
Baca Dulu: Mitos atau Fakta? Bermain Cermin Bermanfaat buat Bayi
Perilaku anak yang manja saat ada ibunya terkait dengan kekuatan emosinya yang belum masak.
Mungkin kita pernah mendengar bila anak tidak dapat mengutarakan emosinya secara baik. Nah, ini terkait saat anak pilih menumpahkan emosinya dengan manja dan rewel saat bersama ibunya, tetapi malah berperangai baik saat tidak ada ibunya. Walau tidak dapat mengutarakan emosi secara benar, anak telah memahami jika tidak semuanya orang dapat mengartikan emosinya. Seiring waktu berjalan dan kekuatan emosinya makin baik, sikap itu akan lenyap sendirinya. Karena, anak makin memahami triknya mengutarakan emosi secara baik.
Dalam proses belajar mengenal peradaban sosial, anak jadikan ibu untuk tempat menjadi dirinya sendiri.
Saat mulai masuk umur sekolah, anak akan belajar mengenal peradaban sosial dimulai dari bagaimana dia dapat diterima oleh beberapa temannya dan bagaimana triknya bertahan saat ada sesuatu hal yang tidak dia gemari. Proses belajar ini membuat anak harus dapat menjaga sikapnya di sekolah agar diterima. Tidak bingung bila anak berperangai baik saat ditinggalkan di sekolah, tetapi jadi rewel saat Ibu tiba untuk menjemput.
Hal ini terjadi karena saat bersama ibu anak berasa menjadi dirinya sendiri. Tidak perlu jadi anak yang bagus agar diterima. Tetapi, ibu tidak boleh cemas karena proses belajar ini tidak akan lama. Saat anak telah terlatih dengan peradaban sosialnya, dia akan berasa menjadi diri kita saat di situ.
Anak merasakan aman saat ada di dekat ibunya, hingga dia bebas jadi dirinya untuk menumpahkan semua emosinya.
Dilansir dari Parenting First Cry, tiap anak mempunyai kekuatan atau hati yang sensitif saat dia berasa nyaman dan aman. Bahkan juga dia mengetahui kapan menjadi diri kita dan kapan dapat meredam semua emosianya. Misalkan saat ada di lingkungan keluarga yang dikenalinya, anak merasakan aman dan condong banyak tingkah. Sementara saat di lingkungan baru yang menurut dia memberikan ancaman dia akan condong pendiam dan tutup diri.
Hal ini seperti yang terjadi saat anak ada di dekat ibu, dia berasa aman serta nyaman saat dapat mengutarakan semua emosi dengan triknya sendiri. Hingga, dia lebih manja dan gampang rewel saat bersama ibu.
Ibu menyimbolkan keperluan untuk anak, hingga anak dapat melakukan perbuatan apa saja untuk penuhi keperluannya saat bersama ibunya
Bagi anak ibu ialah sumber semua keperluannya semenjak dalam kandungan. Bahkan juga saat dia telah lahir, seluruh keperluan anak bergantung pada figur ibu. Misalkan saat bayi, yang dapat penuhi keperluan saat lapar dan haus adalah ibu. Bahkan juga tidak cuman keperluan makan saja, kasih-sayang, perhatian, perasaan aman, juga semua dapat dipenuhi dengan ibu . Maka anak akan berlaku seenaknya sendiri untuk mendapatkan perhatian dari ibunya.
Jangan bingung ya, saat anak rewel saat melancong cuma agar digendong dan dipeluk ibu. Tetapi ingin jalan sendiri saat pergi bersama pengasuh atau famili yang mengawasinya sebentar. Karena, selainnya berasa nyaman dan aman anak berasa ibu ialah sumber keperluan yang dapat diminta apa saja sama sesuai kemauanya.
Baca Juga: Ide Permainan Anak Laki-laki buat Quality Time di Rumah
Sementara itu, ayah menyimbolkan keyakinan dan keberanian yang memberikan keyakinan anak untuk lakukan ekplorasi
Dilansir dari The Asian Parents dr. Ann Corwin Ph.d yang disebut dokter diskusi parenting ungkap jika, ayah ialah figur yang gampang memberi keyakinan dan sanggup memberi dorongan agar semakin berani pada anak. Karena itu, tidak boleh bingung ya bila anak semakin dapat jaga sikapnya dan tidak mudah rewel saat bersama ayah. Tidak berarti anak tidak nyaman atau berasa tidak aman saat ingin menumpahkan emosinya. Tetapi memang menurut anak, figur ayah ialah lokasi yang pas buatnya dapat semakin berani.
Nah, itu alasan dibalik sikap anak yang condong manja dan banyak tingkah saat bersama ibu. Walau terkadang menyebalkan dan cukup menyusahkan, tetapi sikap itu pantas disyukuri karena peranan ibu sangat berharga bagi anak.